Alien Speech Found in NASA's Saturn Radio Signal

CARA MUDAH MENDULANG DOLAR

Laika, Anjing Luar Angkasa

-. SELAMAT DATANG DIBLOG ERIKGENIUS DOT BLOGSPOT DOT COM!..
TAHUKAH KAMU Tahukah KAMU ternyata mahluk hidup yang pertama kali mengorbit di luar angkasa? Ternyata mahluk hidup yang menjelajah ruang angkasa pertama kali bukan manusia melainkan seekor anjing jenis campuran yang diambil dari pinggiran jalan kota Moskow. Kita sebagai pecinta anjing seharusnya bangga akan hal ini karena teknologi luar angkasa yang telah dicapai sekarang ini dirintis oleh seekor anjing campuran yang bernama Laika. Laika tidak hanya sebagai perintis tapi juga sebagai martir karena dia mengorbankan nyawanya untuk kesejahteraan hidup umat manusia. Berikut ini cerita tentang Laika dari http://www.novareinna.com/bridge/laika.html yang diterjemahkan oleh rekan kami Romy Loice. Laika adalah mahluk hidup pertama yang diakui telah mengorbit di Luar Angkasa. Banyak sekali spekulasi tentang silsilah Laika, seekor anjing campuran liar di jalanan Moskow. Beberapa melaporkan bahwa dia adalah campuran Husky atau campuran Samoyed, dengan perawakan hampir seperti turunan Spitz dan Terrier, dan diperkirakan salah satu dari induknya kemungkinan adalah Beagle. Laika kemungkinan berusia sekitar 3 tahun ketika dia diluncurkan dari bumi di dalam Sputnik-2 pada tanggal 3 November 1957. Dia merupakan salah satu dari tiga anjing yang dilatih untuk penerbangan tersebut, 2 anjing lainnya bernama Albina dan Mushka. Albina terbang 2 kali pada roket percobaan ketinggian tinggi, sedangkan Mushka digunakan pada pengujian instrument dan alat penunjang kehidupan. Berat Laika sekitar 13lbs. dan julukannya adalah Kudryavka (“Little Curly”) dan dia juga dijuluki Zhuchka (“Little Bug”) dan Limonchik (“Lemon”). “Laika” dalam bahasa Rusia berarti “barker” (penggonggong) dan kata itu digunakan untuk menggambarkan semua jenis anjing Spitz pada abad ke-19. Walaupun demikian, sebagian besar dunia memanggil dia “Muttnik”. Kabin bertekanan milik Laika di dalam pesawat ruang angkasa disusun seperti sarang berbentuk elips memanjang. Dinding-dinding sekelilingnya dilapisi material yang lembut dan susunan instrumen-instrumen penunjang kehidupan yang kompleks. Laika ditempatkan secara aman dengan kostum spesial dan memiliki akses ke air minum dan makanan (gel spesila bernutrisi tinggi) selama penerbangan. Menurut sebuah dokumen NASA, Laika ditempatkan pada satelit pada 31 Oktober 1957, 3 hari sebelum peluncuran dari Cosmodrome Baikonur (terletak di Timur Laut Laut Aral). Dia di-groom dengan hati-hati... kulitnya diolesi secara merata dengan larutan alkohol kadar rendah. Area tubuhnya yang di-attach elektroda ditandai dengan iodine dan dibedaki dengan streptocide. Dilaporkan bahwa Laika tidak menderita kesakitan yang ekstrem selama penerbangan dan memasuki orbitnya, karena rekaman dari elektroda menunjukkan tanda-tanda vital yang normal selama keadaan tersebut, meskipun beberapa kali dia terlihat terganggu dan detak jantungnya meningkat 3 kali lipat dibandingkan detak jantungnya pada saat istirahat. Ketika dalam keadaan tanpa bobot, dia dapat mengambil makanan dan minuman dari dispenser, dan menggonggong dan bergerak... Meskipun gerakannya dibatasi oleh kostum yang dikenakannya. Sebenarnya, tidak dapat dipastikan berapa lama Laika dapat bertahan hidup di ruang angkasa, dengan perkiraan awal 24 jam sampai dengan 1 minggu dan spekulasi bahwa dia dapat hidup paling lama 10 hari. Bagaimana kematian Laika, awalnya juga tidak dapat diketahui. Salah satu rumor mengatakan bahwa makanan terakhir di dispensernya mengandung racun yang akan membuat ia tertidur sebelum batterai penunjang kehidupannya habis...rumor lain bahwa setelah beberapa hari di orbit, ruangannya dipenuhi dengan gas untuk kematian yang tidak menyakitkan...atau dia mati ketika supply oksigennya habis....atau dia mengalami kedinginan yang sangat ekstrem. Pada tahun 1999, beberapa sumber dari Rusia mengatakan bahwa Laika telah meninggal setelah 4 hari berada di ruang angkasa ketika kabinnya mengalami overheat (kelebihan panas). Bagaimanapun, pada bulan Oktober 2002, pada pertemuan “World Space Congress” di Houston, Texas, dikemukakan oleh Dr. Dimitri Malashenkov dari “Institute for Biological Problems” di Moskow, bahwa setelah 5 sampai 7 jam setelah peluncuran Sputnik-2, tidak ada tanda-tanda kehidupan yang diperoleh dari Laika. Setelah orbit ke-4, diketahui bahwa anjing kecil tersebut telah meninggal akibat overheat (kelebihan panas) dan stres...tidak diragukan lagi kematian yang sangat menyakitkan dan memilukan. Menurut Gyorgi Grechko, seorang kosmonot yang sebelumnya bekerja sebagai engineer di Korolev Design Bureau, kelihatan bahwa pada saat Sputnik-2 keluar dari atmosphere, terjadi kegagalan berpisah dari Roket pendorong yang mengakibatkan system pengendali suhu tidak bekerja. Sputnik-2 yang beratnya setengah ton dan dilaporkan diluncurkan untuk memperingati perayaan 40 tahun Revolusi Bolshevik, terus mengorbiti bumi selama 163 hari. Selama waktu itu, terjadi 2370 orbitan dan menjelajahi sekitar 100 juta kilometer. Pada tanggal 14 April 1958, pesawat ruang angkasa yang membawa tubuh pelopor kecil yang perkasa..keluar dari orbit dan terbakar selama memasuki kembali atmosphere bumi. Karena tidak ada prosedur untuk pemulihan untuk penerbangan orbital pada tahun 1957, Laika adalah mahluk satu-satunya yang dikirim ke ruang angkasa dan meninggal. Kematiannya menimbulkan perdebatan hak-hak binatang di seluruh planet bumi. Di Russia, Laika dan mahluk-mahluk lain yang memungkinkan penerbangan ruang angkasa terjadi untuk manusia, dikenang sebagai pahlawan. Pada bulan November 1997, sebuah monumen untuk memperingati kontribusi Laika dan binatang lainnya yang digunakan selama program ruang angkasa dibuka untuk umum di Institute for Aviation and Space Medicine di Star City, dekat Moskow. Monumen itu sendiri memberikan penghormatan untuk kosmonot Russia yang jatuh, tetapi di ujungnya terdapat sebuah image dari seekor anjing liar kecil..dengan telinga tegak berdiri. Setahun kemudian, seorang ilmuwan senior mula-mula yang bekerja untuk Soviet untuk program “animals-in-space” mengungkapkan penyesalannya yang dalam mengenai Laika : “Semakin waktu berlalu, semakin aku menyesal... Kami seharusnya tidak melakukan itu.... Kami tidak belajar banyak dari misi tersebut untuk membenarkan kematian anjing tersebut.” Russia Meresmikan Monumen untuk Laika (Anjing Luar Angkasa) http://www.cbc.ca/cp/world/080411/w041181A.html Moscow (AP) – Pada hari Jumat (11 April 2008), seorang pegawai Russia memperkenalkan sebuah monument untuk Laika, seekor anjing yang terbang ke Luar Angkasa lebih dari 50 tahun yang lalu, yang membuka jalan untuk misi-misi manusia ke Luar Angkasa. Monumen kecil ini letaknya berada di dekat sebuah fasilitas penelitian militer di Moskow yang mempersiapkan penerbangan Laika ke Luar Angkasa pada tanggal 3 November 1957. Monumen itu menggambarkan seekor Anjing yang berdiri di atas sebuah roket. Sedikit sekali pengetahuan tentang dampak dari penerbangan Luar Angkasa terhadap kehidupan pada saat Misi Laika diluncurkan. Beberapa percaya bahwa mereka tidak dapat bertahan hidup pada saat peluncuran roket atau pada kondisi berada di luar angkasa, jadi engineer Luar Angkasa Soviet menganggap perlu adanya penerbangan dengan Anjing sebelum mengirim misi manusia. Semua Anjing yang digunakan di program Luar Angkasa Soviet adalah Anjing Campuran Liar – para dokter percaya mereka dapat beradaptasi lebih cepat pada kondisi yang buruk. Semua anjing tersebut berukuran kecil sehingga mereka dapat masuk ke kapsul kecil. Laika yang berumur 2 tahun terpilih untuk penerbangan tersebut sembilan hari sebelum peluncuran. Cerita mengenai bagaimana dia terpilih sangat bervariasi: beberapa mengatakan bahwa Laika dipilih karena memiliki tampilan yang bagus – Pelopor Luar Angkasa Soviet harus photogenik. Sedangkan yang lain mengatakan pilihan utama dijatuhkan kepadanya karena dokter kasihan kepadanya. Karena tidak ada kesempatan untuk mendesain kendaraan kembali ke bumi pada saat persiapan peluncuran, penerbangan tersebut berarti kematian yang pasti. “Laika sangat pendiam dan menarik,” Dr. Vladimir Yazdovsky menuliskan dalam bukunya “Chronicling the story of Soviet Space Medicine”. Dia menyatakan bahwa sebelum menuju ke tempat peluncuran, dia membawa anjing tersebut ke rumah untuk bermain bersama dengan anak-anaknya. “Saya ingin melakukan sesuatu yang baik untuk dia: Dia hanya memiliki sedikit waktu lagi untuk hidup,” kata Yazdovsky. Satelit yang membawa Laika menuju orbit dibangun dalam waktu kurang dari satu bulan setelah Uni Soviet menaruh satelit buatan pertama ke orbit pada tanggal 4 Oktober 1957. Karena masalah teknis pada menit terakhir, Laika harus menunggu peluncuran di dalam kabin selama 3 hari. Dengan temperatur yang rendah, para pekerja menghangatkan kokpit tersebut menggunakan sebuah selang. Ketika Laika mencapai orbit, para dokter menemukan dengan lega bahwa detak jantung dan tekanan darahnya yang meningkat pada saat peluncuran kembali normal. Dia memakan makanan yang telah disediakan khusus pada tempatnya. Menurut laporan resmi Soviet, anjing tersebut meninggal setelah seminggu. Setelah Uni Soviet runtuh, partisipan dalam proyek tersebut menceritakan kisah sebenarnya: Laika seharusnya meninggal melalui suntikan yang telah direncanakan, tetapi kelihatannya dia mati karena overheat (kepanasan) beberapa jam setelah mengorbit. Beberapa anjing yang lain mati dalam kegagalan peluncuran sebelum penerbangan Luar Angkasa yang sukses – dan yang kembali dengan selamat ke Bumi – berisikan Anjing-anjing: Belka dan Strelka pada bulan Agustus 1960. Setelah beberapa penerbangan dengan Anjing, Uni Soviet menempatkan manusia pertama di Luar Angkasa (Yuri Gagarin) pada tanggal 12 April 1961. THE AND!!


-.

John Lennon, Einstein dan Karl Marx

-. SELAMAT DATANG DIBLOG ERIKGENIUS DOT BLOGSPOT DOT COM!..
TAHUKAH KAMU John Lennon, Einstein dan Karl Marx The Beatles work was always impeccable. Those four young men, John, Paul, George and Ringo, broke so many records and so many barriers and they will be remembered for being the most significant music creators of the twentieth century… Kalimat diatas diungkapkan George Martin sebagai kata pengantar sampul album “1” yang dirilis tahun 2000. Setelah 7 tahun saya memutar album ini yang entah sudah berapa ratus kali tanpa ada pertanyaan, seminggu yang lalu pada saat saya bersama belahan jiwa mendengarkan album ini dia bertanya:“ini album 1 bukan?” Pertanyaannya hanya kujawab dengan senyum sambil kusembunyikan keterkejutan ternyata dia ini hafal dengan lirik lagu-lagu The Beatles yang notabene terpisah dua generasi dengannya. Dan spontan saya juga teringat kalimat George Martin di atas. Persis dengan kalimat diatas bahwa kerja keras 4 orang anak muda menghasilkan gelombang dahsyat abad ini. Betapa tidak, Beatles menorehkan tinta sejarah sekaligus melakukan lompatan peradaban yang dapat dirasakan dalam berbagai bidang. Benarkah? Jawabannya adalah ya! Karena melalui musik Beatles terbukti berhasil nengubah gaya hidup, mengubah selera, mengubah pola pikir, bahkan mengubah gaya bercinta jutaan umat manusia. Begitu masyhurnya kelompok ini sampai-sampai jutaan kawula muda di berbagai belahan bumi ini seolah mengamini lirik-lirik lagu mereka. Personel Beatles dapat dikelompokkan sebagai extra-ordinary people. Khususnya sang dedengkot… John Lennon. Dulu saya pernah beranggapan bahwa jangan-jangan dia ini salah seorang ‘wali’ Tuhan, mengingat tingkah lakunya yang sangat sulit diprediksi, menggebrak tatanan kelompok status quo, seorang anti kemapanan, menggugat kebenaran nisbi dan menentang arus utama. Bagi saya saat itu keberadaan John Lennon tak berbeda dengan keberadaan Siti Jenar, Karl Marx, Einsten atau Martin Luther . Meskipun mereka berkarya pada bidang yang berbeda namun mereka memberikan implikasi yang serupa, mereka membuat dunia jadi lebih berisik, lebih fantastis dan membuat orang-orang enggan tapi tak takut untuk mati. Jalan hidup John Lennon pun tidak seperti hidup kebanyakan orang. Lahir di Liverpool pada tanggal 9 Oktober 1940. Sebagaimana Einstein, John diberi kelebihan kecerdasan di atas rata-rata. Di sisi lain, dia dibesarkan ditengah carut-marut keluaraga yang tidak harmonis. Masa kecilnya dilalui tanpa belaian kasih seorang ayah sebagaimana teman sebayanya. Alfred Lennon, si ayah adalah kerani kapal yang mempunyai kebiasaan menggampar pipi Julia Stanley, isterinya, setaiap dia pulang kerumah! Ketika beberapa minggu sejak si kecil John lahir, Alfred malah meninggalkannya begitu saja dan pergi dengan perempuan lain!!! Merasa tak mampu menghidupi si John, Julia menitipkan anaknya kepeda Mimi yang tak lain adalah bibi John sendiri. Dan pada saat Julia menikah lagi, putuslah hubungan ibu anak ini, cukup menyedihkan memang John kecil pun tumbuh sebagai trouble maker, sebagai biang kerok. Sekolahan baginya hanyalah merupakan tempat melampiaskan kreativitasnya yang cenderung negatif. Nilai rapornya nggak pernah bagus. Namun Bibi Mimi sering menemukan coretan-coretan puisi di kamar John dan sang Bibi yakin suatu saat John muda akan menemukan jalan hidupnya. Dan tidak ada yang tahu sejak kapan, tiba-tiba ia sangat menyukai sebuah pianika sebagai alat musik pertama yang ditekuni. Pada awal tahun 1957, sebuah aliran musik bernama “Skiffle Boom” yakni sebuah aliran musik yang mengandalkan alat-alat dapur sebagai instrumennya melanda Inggris. Terinspirasi dengan aliran ini, John Lennon nekat mengajak teman-teman satu kelasnya di Quary Bank High School mendirikan sebuah grup band yang diberi nama The Black Jack, nama group ini kemudian digantinya dengan nama The Quarrymen. The Quarrymen selalu menjadi andalan pentas musik baik untuk pesta ulang tahun, inagurasi, dies natalis dan perpisahan. Gadis-gadis selalu menyambut meriah grup tersebut, tak heran bila John Lennon sempat ganti-ganti pacar seiring semakin melejitnya namanya sebagai vokalis sekaligus gitaris yang handal. Pada tanggal 6 Juli 1957, John Lennon bertemu Paul McCartney yang saat itu 2 tahun lebih muda ketimbang John, keduanya langsung akrab. Kedua anak muda inilah yang kelak dikemudian hari menjadi tulang punggung The Beatles sebagai the topper most of the popper most. John Lennon sebagai warok The Beatles memang nggak tanggung-tanggung dalam mengekspresikan ketenarannya. Bahkan dia berani memproklamirkan diri lebih terkenal ketimbang Yesus J ya ampuuunn lucu memang J. Meski pada akhirnya mereka “bertobat” dan merevisi pernyataan itu lewat tembang mereka “Let It Be” yang lumayan religius itu. Ketenaran John Lennon semakin tak terbendung saat mereka mendarat di benua Amerika. Maka jadilah dia sebagai salah satu tokoh berpengaruh dalam sejarah dunia. Sebagaimana ada pepatah tak ada gading yang tak retak, ketenaran John Lennon juga disertai kebiasaan-kebiasan pemakaian narkoba dan obat-obatan terlarang lainnya. Dan pada tanggal 20 September 1969 dia mengatakan “….The Beatles sudah selesai. Saya tidak mau lagi”. Selanjutnya perjalanan kehidupan John Lennon tetap saja memukau untuk tetap saya simak. Unpredictable. Controversial. Unique. Saat yang masih sangat saya ingat adalah pada tanggal 10 Desember 1980, saya masih kelas 2 SMP, dalam Dunia Dalam Berita diberitakan John Lennon mati tertembak dua hari sebelumnya! Saya terhenyak! Idola saya mati! Ternyata semua orang akan mati! Tidak perduli dia seorang wali sekalipun! Tapi bagi saya saat itu sangat jelas, kematian John Lennon adalah kematian tanpa cinta, dia tak pernah mengenal cinta, tidak pernah, dan dia membutuhkannnya, seperti lirik lagunya “…all you need is love, all you need is love, love is all you need, love is all you need…” THE AND!!


-.

Satelit Buatan Indonesia

-. SELAMAT DATANG DIBLOG ERIKGENIUS DOT BLOGSPOT DOT COM!..
TAHUKAH KAMU Rabu , 10/05/2006 18:52 WIB Satelit Made In Indonesia Meluncur Agustus 2006 Achmad Rouzni Noor II - detikInet satelit nano (nasa) Jakarta, Tahun 2006 merupakan tahun yang sangat penting bagi bidang persatelitan Indonesia. Apalagi di tahun ini, Indonesia akan meluncurkan satelit pertama buatan negeri sendiri. Hal itu diungkap Ketua Asosiasi Satelit Indonesia (ASSI) Tonda Priyanto. Adalah INASAT-1, satelit yang dibuat dan didesain sendiri oleh Indonesia untuk pertama kalinya. Menurutnya, INASAT-1 merupakan satelit metodologi penginderaan untuk memotret cuaca buatan LAPAN. "Informasinya sih satelit itu akan meluncur Juli. Berhubung itu satelit kecil, rencananya mau digandeng dengan satelit India, meluncurnya juga dari India. Tapi saya belum tahu tepatnya tanggal berapa, saya masih nunggu konfirmasi dari pihak LAPAN yang ngurusin satelit ini," kata Tonda ketika dihubungi detikINET, Rabu (10/5/2006). Sementara itu, Deputi Ketua LAPAN Bidang Dirgantara, Agus Nuryanto ketika dikonfirmasikan mengaku belum bisa memastikan jadwal peluncurannya. "Pas kami ngomong sama India, waktu luncurnya masih tentatif. Tadinya dijadwalkan Juli ini, namun diundur jadi awal Agustus. Ya kita lihat saja nanti, semoga tidak diundur-undur lagi," katanya pada detikINET. INASAT-1, seperti dikutip dari situs LAPAN, adalah satelit Nano alias satelit yang menggunakan komponen elektronik berukuran kecil, dengan berat sekitar 10-15 kg. Satelit itu dirancang dengan misi untuk mengumpulkan data yang berhubungan erat dengan data lingkungan (berupa fluks magnet didefinisikan sebagai muatan ilmiah) maupun housekeeping yang digunakan untuk mempelajari dinamika gerak serta penampilan sistem satelit. Adapun satelit itu dirancang bersama oleh PT Dirgantara Indonesia dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), khususnya Pusat Teknologi Elektronika (Pustek) Dirgantara. Berbekal nota kesepakatan antara LAPAN, Dirgantara Indonesia, serta dukungan dana dari Riset Unggulan Kemandirian Kedirgantaraan 2003, maka dimulailah rancangan satelit Nano dengan nama Inasat-1 (Indonesia Nano Satelit-1). Dari segi dinamika gerak akan diketahui melalui pemasangan sensor gyrorate tiga sumbu, sehingga dalam perjalanannya akan diketahui bagaimana perilaku geraknya. Penelitian dinamika gerak ini menjadi hal yang menarik untuk satelit-satelit ukuran Nano yang terbang dengan ketinggian antara 600-800 km. Skenario Operasi Satelit yang lama pengembangannya sekitar 10 bulan, sejak Februari hingga November 2003, mempunyai dua skenario operasi. Pertama, satelit akan mengirimkan datanya ketika berada di atas Indonesia. Kedua, ketika di luar Indonesia, satelit hanya akan mengumpulkan data tanpa mengirimkannya data ke bumi. Pengaturan skenario itu akan dilakukan secara otomatis melalui program On Board Computer (OBC) berdasarkan data bujur dan lintang yang dihitung dan diprediksi secara otomatis oleh (OBC) atau Flight Processor dari satelit. INASAT-1 merupakan proyek yang menghabiskan biaya Rp 725 juta. Satelit yang menggunakan saluran komunikasi VHF/UHF itu diperkirakan sanggup mengorbit selama 6 hingga 12 bulan. (rou) sumber : detik kijang -> RE: Satelit Buatan Indonesia (5/17/2006 9:18:36 PM) Kalo bobot satelit Lapan itu cuma 15 kiloan, banyak sih yang bisa ngeluncurin. Tapi mungkin masalahnya ya, satelit ini kekecilan, jadi kurang efisien, gitu. Kalo Biak Island Space Station itu jadi, bisa diluncurin nantinya dari sana. Kalo belum ya, gak harus nitip sama India kan ? Bisa ke negara lain, takutnya mereka lagi bete, kita kena embargo. Kalo mau yang irit buat ngeluncurin mikro/nano satelit, pake aja.................MiG-31S. Bener, pesawat ini kan pernah dirancang untuk ngeluncurin rudal Micron, bisa bawa beban 70 kg di ketinggian 500 km. Kita beli MiG 31 ? kijang -> RE: Satelit Buatan Indonesia meluncur Oktober (9/15/2006 1:05:37 PM) Berita dari Spacedaily: SpaceDaily - SpaceWar - TerraDaily MICROSAT BLITZ First Indonesian-Developed Satellite To Be Launched In October The Lapan-Tubsat (pictured) is the first in a line of satellites developed by the agency for scientific purposes. by Staff Writers Jakarta (XNA) Sep 15, 2006 The Indonesian National Aeronautics and Space Agency (Lapan) is expected to launch the first Indonesian-developed satellite next October, a milestone that will put the country on the world map of space technology. The micro-satellite Lapan-Tubsat would be launched into orbit in late October to take pictures of regions affected by the disasters that have plagued the country recently, including volcanoes, earthquakes, forest fires and tsunamis, the Jakarta Post newspaper reported Thursday. "The satellite will carry a video camera that will feed us real-time pictures. It will be different from the existing satellite, which gives us a one- or two-week delay," Lapan Chairman Adi Sadewo Salatun was quoted as saying by the daily. Adi said the satellite, which was assembled in Germany, weighs just 57 kilograms and cost 10 billion rupiah (about 1 million U.S. dollars). It is far lighter than the recently launched Telkom-2 satellite, which weighs around 2 tons. The satellite is currently at an Indian space base, waiting to be sent into orbit on India's Carthosat-2. The Lapan-Tubsat is the first in a line of satellites developed by the agency for scientific purposes. As its next step, Lapan plans to develop a satellite for remote sensing to assist government efforts to improve the agricultural sector. Lapan expects the new generation of satellites to be completed in 2010. The country first joined the space race in 1976 by sending the communications satellite Palapa A-1 into orbit from an American base. Indonesian has since sent nine communications satellites into space, but all were designed and manufactured by overseas vendors. Source: Xinhua News Agency ------------ gimana, hebat nggak bangsa kita. Biarlah Malaysia punya astronot, barter dengan beli Su-30 (satu skadron full + senjata/rudal), kita bakal punya satelit HASIL JERIH PAYAH ANAK BANGSA. Semoga sukses....! novanjp -> Satelit Lapan (1/10/2007 3:06:05 PM) Akhirnya satelit LAPAN meluncur juga dengan selamat hari ini dari India. Informasi teknis satelit bisa diambil di www.lapan.go.id. Semoga bisa terus melanjutkan karyanya dengan mandiri. Satelit yang sekarang kan kerja sama dengan TU Berlin. ******************************** India successfully launches space rocket BANGALORE, India, Jan 10, 2007 (AFP) - India Wednesday successfully launched into space a rocket carrying a capsule recovery experiment to prepare for future manned missions, a spokesman said. The launch took place from Sriharikota in southern Andhra Pradesh state, said S.Krishnamurthy, spokesman for the Indian Space Research Organisation. The 44 meter Polar Satellite Launch Vehicle is carrying four payloads, including India's indigenous 680 kilogram (1,496 pounds) remote sensing satellite named CARTOSAT-2, he said. Remote sensing satellites are used to gather climatic and geographical data. The other payloads include an Indonesian earth observation satellite and a satellite from Argentina. kijang -> RE: Satelit Lapan (1/10/2007 3:36:36 PM) Selamat, akhirnya berhasil juga bangsa kita membuat satelit. Kapan bisa kita luncurkan sendiri ? Haunebu -> RE: Satelit Lapan (1/11/2007 8:01:52 AM) Rabu, 10 Januari 2007 - 18:55 wib Satelit Mikro LAPAN-TUBSAT Sukses Mengorbit http://www.kompas.co.id/ver1/Iptek/0701/10/185548.htm BANGALORE, RABU--Satelit pertama buatan putera bangsa Indonesia sukses diluncurkan dari Satish Dhawan Space Center (SDSC) Sriharikota, India, Rabu (10/1). Sinyal pertama yang dikirimkannya dari orbit berhasil ditangkap dengan sukses oleh stasiun bumi yang ada di Technical University of Berlin pada pukul 16.00 WIB. LAPAN-TUBSAT diluncurkan menggunakan roket Polar Satellite Launch Vehicle (PSLV)-C7 milik India bersama dengan dua satelit lain milik India dan Argentina, serta sebuah kapsul penelitian antariksa milik India. Roket meluncur tadi pagi pukul 9.23 waktu India atau pukul 10.53 WIB. Saat diluncurkan, satelit dalam keadaan sleep mode dengan baterai dikosongkan. Satelit selanjutnya mengorbit 2 hingga 3 kali untuk mengisi baterai dan segera memancarkan signal beep pertama yang kemudian diterima Profesor Udo Renner di TU Berlin. Prof. Udo Renner selaku design engineer satelit mikro tersebut telah menyampaikan berita penerimaan sinyal beep pertama satelit LAPAN-TUBSAT pada pukul 16.00 WIB kepada Kepala LAPAN. Sinyal pertama yang akan ditangkap di Stasiun Bumi Satelit Mikro di Rumpin, Bogor diperkirakan baru akan diterima sekitar pukul 21.26 WIB. Dalam rilis yang dimuat situs LAPAN, Kepala LAPAN Dr. Ir. Adi Sadewo Salatun, M. Sc. menyatakan, jika kedua sinyal diterima kemungkinan besar satelit LAPAN-TUBSAT sudah dapat beroperasional dengan baik. Setelah itu, proses menghidupkan, menguji, dan mengendalikan satelit akan mulai dilakukan di TU Berlin dan fasilitas kendali LAPAN di Rumpin, Bogor. Parameter orbit akan dikirim dari Indian Space Research Organization (ISRO) ke TU Berlin dan LAPAN Rumpin untuk keperluan mengarahkan sistem telemetry, tracking, and command (TT&C). LAPAN dan TU Berlin Satelit Mikro LAPAN-TUBSAT merupakan satelit pengamat Bumi dengan bobot 57 kilogram yang dikembangkan para peneliti LAPAN bersama dengan Technical University of Berlin, Jerman. Satelit ini membawa sistem transmisi data S-band, sebuah video kamera berwarna resolusi tinggi hingga 5 meter dengan swath (luas cakupan) 3,5 kilometer, video kamera berwarna resolusi rendah 200 meter dengan swath 81 kilometer, dan sistem penyimpan dan penerus pesan pendek dengan transmisi telemetry & telecommand pada frekuensi UHF dengan bandrate 1200 bps (bite perdetik). Sebagai satelit surveillance, LAPAN-TUBSAT dapat digunakan untuk melakukan pemantauan langsung situasi di Bumi seperti kebakaran hutan, gunung berapi, banjir, menyimpan dan meneruskan pesan komunikasi dari dan ke berbagai pelosok yang cukup banyak di Indonesia, serta untuk misi komunikasi bergerak. Satelit ini memiliki kemampuan melakukan manuver ketinggian melalui komando interaktif dari bumi, sehingga pemantauan lokasi tertentu dengan video surveillance-nya dapat diatur sesuai kebutuhan pada saat melintasi Indonesia. Manuver ini dilakukan dengan menggunakan Attitude Control System yang terdiri dari 3 reaction wheel, 3 gyro, 2 sensor Matahari, 3 koil magnetik, dan sebuah sensor bintang untuk navigasi satelit. Satelit ini mengambil daya dari 5 buah baterai berkapasitas 12 Ah (ampere jam) dengan 4 buah solar panel. Sumber: AFP/LAPAN Penulis: Wah Ganz -> RE: Satelit Lapan (1/11/2007 5:23:44 PM) "The country first joined the space race in 1976 by sending the communications satellite Palapa A-1 into orbit from an American base. Indonesian has since sent nine communications satellites into space, but all were designed and manufactured by overseas vendors. " Selama ini kita rajin beli satelit, ada ga sih kerja sama ato alih teknologi dalam prosesnya..? Or murni pengguna aja..? Pesawat aja kita dah bisa bikin dari dulu, padahal klo satelit (terlepas dari roket peluncurnya) kyknya masih lebih gampang untuk dibikin.. Klo ga salah Nigeria aja udah berhasil meluncurkan satelit buatan sendiri belum lama ini n skrg dalam proses bikin satelit yang kedua.. eniwei.. congratulations to LAPAN [:)] it might be small, it might be late.. but it's a first step.. so keep on going! Haunebu -> RE: Satelit Lapan (1/12/2007 8:22:24 AM) 11 Januari 2007 Sukses, Peluncuran Lapan-TUBSat http://www.angkasa-online.com/public/news/0701/440.htm Roket India C7 yang membawa tiga satelit observasi sumber daya alam di antaranya milik Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional atau Lapan, Rabu (10/1), pukul 9.23 waktu setempat atau pukul 10.53 waktu Indonesia barat berhasil diluncurkan dari kota Sriharikota, Andhra Pradesh, di selatan India. Keberhasilan peluncuran satelit Lapan-TUBSat merupakan momen yang penting bagi dunia mengembangkan teknologi satelit secara mandiri di Indonesia. "Satelit ini memang kecil secara fisik, namun besar artinya sebagai langkah awal Indonesia menuju kemandirian dalam pengembangan teknologi antariksa, jelas Kepala Lapan Adi Sadewo Salatun, kepada Kompas, saat memonitor perkembangan peluncuran satelit itu di Kantor Pusat Lapan Jakarta, Rabu. Setelah tinggal landas, sekitar 20 menit kemudian, jelas Adi, satelit-satelit tersebut menjalani tahap separasi atau pemisahan dari bagian roket pembawanya ke ruang angkasa di atas Samudra Hindia pada ketinggian 635 km. Pada peluncuran ini roket milik Indian Space Research Organisation (ISRO) juga membawa satelit pengindraan jauh Cartosat-2 sebagai satelit utama dan kapsul ruang angkasa Space capsule Recovery Experiment (SRE-1). Kedua wahana tersebut milik India. Selain Lapan-TUBSat, sebagai satelit tumpangan juga termuat satelit milik Argentina, Pehuensat-1. Bila melihat bobot tiga satelit tersebut, satelit Lapan-TUBSat yang beratnya 56 kg tergolong satelit mikro. Sedangkan Pehuensat-1 yang hanya 6 kg, masuk kategori satelit-nano. Cartosat-2 tergolong satelit besar karena beratnya mencapai 680 kg. Selain itu ada kapsul SRE-1 yang bobotnya 550 kg. Penundaan Peluncuran Lapan-TUBSat mengalami penundaan hingga sembilan kali sejak tahun 2005, karena menunggu diselesaikannya Cartosat-2 dan adanya kendala teknis dan gangguan cuaca di lokasi tempat peluncuran satelit milik ISRO itu. Seusai menjalani tahapan pemisahan, lanjut Adi, ketiga satelit itu secara beriringan bergerak ke orbit dan posisinya masing-masing. Bagi Lapan-TUBSat, ini merupakan salah satu tahapan yang kritis karena ada beberapa faktor risiko kegagalan, antara lain kerusakan antena, benturan dengan sampah ruang angkasa, dan suhu ekstrem di antariksa. Ancaman itu dapat dilampaui. Lima jam kemudian satelit Lapan-TUBSat terpantau berfungsi baik di Berlin. Pada hari yang sama sekitar pukul 18.30 satelit ini terdeteksi stasiun Bumi milik Lapan di Rumpin Banten. Pemantauan bencana Sekitar tiga hari seusai peluncuran, satelit Lapan akan menjalani menjalani tahap uji coba di orbitnya selama sebulan. Setelah itu satelit akan digunakan memantau bencana yang belakangan ini kerap melanda Indonesia. Berbeda dengan satelit lainnya yang perlu waktu dua minggu untuk memproses citra, satelit ini dapat menampilkan citra rupa Bumi secara langsung. Kelebihan lain adalah pada sistem kendalinya. "Arah kamera di satelit ini dapat langsung dikendalikan operator di Bumi untuk mengambil gambar obyek yang menjadi interes, seperti daerah bencana atau daerah yang diduga tempat jatuhnya pesawat," jelas Adi, yang pernah menjadi Ketua Tim Teknis Microsat Lapan. Satelit Lapan-TUBSat beresolusi tinggi hingga lima meter. Satelit berorbit polar ini akan 8 kali terpantau stasiun Bumi di Indonesia dan akan dilintasi satelit ini empat kali sehari. (YUN/Kompas) tatungtatung -> RE: Satelit Buatan Indonesia (1/12/2007 6:41:44 PM) quote: Satelit Lapan-TUBSat beresolusi tinggi hingga lima meter. Satelit berorbit polar ini akan 8 kali terpantau stasiun Bumi di Indonesia dan akan dilintasi satelit ini empat kali sehari. .........Hmmmmmmmmmm......... Ciamik ya, bisa nggak cameranya diarahkan ke Gedung DPR.....biar ketahuan siapa yang sedang angop...angop atau sedang kencan sama bintang pilem.... rieski_ferdian -> RE: Satelit Buatan Indonesia (1/15/2007 11:30:58 AM) Lucu jg idenya. Tapi kan LAPAN kan mau kerjasama ama Rusia buat Air Launch pake IL-76. Idenya kan buat menghemat biaya booster rocket. Satelit kecil tapi canggih kan baru langkah awal. Toh Neil Armstrong gak akan bisa sampe ke bulan kalo gak ada V-2 Jerman. keboiwa -> RE: Satelit Buatan Indonesia (1/23/2007 10:31:09 PM) Ucapan SELAMAT buat Lapan, bukan saja mengorbit tapi kini udah mengirimkan gambar yang pertamanya ke stasiun bumi di Bogor. Mudah mudahan saja kemampuan anak bangsa senantiasa meningkat dalam hal penguasaan dan penggunaan teknologi canggih. salute!!! Satelit Lapan Sudah Mengirim Gambar Penulis: Hendra Makmur JAKARTA--MIOL: Satelit Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Tubsat yang diluncurkan pada Rabu (10/1) lalu, sejak beberapa hari terakhir sudah mulai mengirimkan gambar pertama ke Stasiun Bumi di Rumpin, Bogor, Jawa Barat. "Pada pukul 09.07 WIB hari ini (Jumat, 19/1), satelit tersebut mengirim gambar hasil pengamatan di sekitar Palimanan, Cirebon," kata Deputi Bidang Teknologi Dirgantara Lapan Dr. Ing. Agus Nuryanto didampingi sejumlah teknisi Satelit Lapan-Tubsat kepada Media Indonesia, Jumat (19/1). Sebelumnya, data citra pertama di atas Indonesia bisa dipantau pada 13 Januari, pukul 08.44-08.56 WIB, tepatnya di atas Madura dan Jawa Timur. "Gambar wilayah Indonesia kedua yang bisa dipantau adalah Pulau Bangka dan Pulau Sumatra pada 15 Januari, pukul 09.24-09.36 WIB," jelas Agus. Rekaman gambar hasil pengamatan satelit tersebut, berdasarkan pemantauan Media Indonesia, tampak jelas memperlihatkan tekstur permukaan bumi seperti hasil pantauan satelit negara lain yang biasa ada di internet. "Bedanya, dengan satelit sendiri kita bisa gunakan kapan pun. Sementara yang ada di internet adalah hasil rekaman beberapa tahun lalu," ungkap Agus. Satelit mini dengan ukuran 45x45x25 cm itu, menurutnya, terbilang canggih. "Walau ukurannya kecil, satelit ini mampu mengirim gambar dengan resolusi ketajaman tinggi hingga 5 meter dan cakupan sapuan hingga 81 kilometer." Hal ini karena satelit mikro Lapan-Tubsat memiliki dua kamera CCD warna. Yang pertama, kamera CCD warna 752x582 dengan color splitter prism dan lensa cassegrain 1.000 mm, bisa memberikan data gambar video dengan resolusi 5 meter dan cakupan orbit satelit 630 km. Kamera kedua, CCD warna 752x582 dengan lensa 50 mm, memberikan data video dengan resolusi 200 meter dan cakupan 81 km pada ketinggian yang sama. "Kamera dengan cakupan lebar dapat mengamati secara umum rupa bumi yang mudah dikenal seperti pantai, pegunungan, lahan pertanian dan perumahan. Sementara, kamera dengan resolusi tinggi digunakan untuk mengambil informasi lebih rinci pada lokasi khusus," ujar Agus. Teknisi satelit, Wahyudi Hasbi, yang ikut merancang satelit tersebut, mengatakan kelebihan lain dari satelit ini adalah punya kendali pada tiga sumbu secara interaktif (interactive 3-axis control) yang memungkinkan satelit mengarahkan kamera video ke arah kiri-kanan, depan-belakang dan atas-bawah dalam lintasan orbitnya. "Juga bisa dikunci pada satu objek, jika butuh waktu pengamatan lebih lama," ujarnya. Menurut Kepala Bagian (Kabag) Humas Lapan Syafridal Nurdin, bila sudah berfungsi maksimal, satelit pertama milik Indonesia ini bisa dimanfaatkan untuk memantau sumber daya alam, lingkungan dan penanggulangan bencana, sumber daya pangan, kehutanan, lingkungan pantai, tata guna tanah dan sebagainya. Satelit yang dirancang empat putra Indonesia - Ayom Widi Parminto, Wahyudi Hasbi, Robertus Heru Tri Harjanto dan Muhammad Mukhayadi - tersebut, menurutnya adalah satelit dengan orbit polar dari kutub ke kutub. "Untuk bisa mengamati seluruh wilayah Indonesia dengan lebih baik, dibutuhkan setidaknya tiga satelit polar lagi atau satu satelit dengan orbit equatorial. Di bumi sendiri, perlu ditambah stasiun lagi. Selain di Bogor, juga perlu stasiun pemantau di Koto Tabang (Sumbar), Pare-Pare dan Biak (Papua)," ulas Agus. (HR/DD/OL-03) nina -> RE: Satelit Buatan Indonesia (1/20/2008 8:11:28 PM) Setelah setahun sejak penerimaan citra satelit yang pertama, bagaimana perkembangan satelit mikro LAPAN-TUBSAT ini? Resolusi 5 meter memang cukup bagus untuk pemantauan wilayah bencana, tutupan lahan, atau yang sejenisnya. Berarti kalau pesawat tempur TNI AU yang paling pendek, dapat diamati dengan berapa pixel di monitor komputer? Dan sekali lagi, ini masih menggunakan kamera optik sebagai sensor. Jadi rasanya kalau untuk TNI AU secara spesifik masih harus menganalisis citranya dengan lebih dalem. Masih perlu interpretasi citra. nina keboiwa -> RE: Satelit Buatan Indonesia (2/1/2008 10:39:14 PM) lapan kini sedang mengembangkan satelit yg keduanya, yg kemungkinan akan di garap 100% oleh putra bangsa. Indonesia to develop 2nd generation version of satellite + - 16:26, February 01, 2008 Comment Tell A Friend Print Format Save Article After successfully launching its LAPAN-TUBSAT satellite last year, the Indonesian National Aeronautics and Space Agency (Lapan) is preparing to construct a second generation version of the earth surveillance satellite for orbit in 2010. While the construction of the first satellite took place in Germany, the construction of the next, named LAPAN-A2, will take place in Indonesia entirely under Indonesian engineers, the Jakarta Post daily on Friday quoted Lapan's head Adi Sadewo Salatun as saying. Lapan has scheduled a procurement and component test for the LAPAN-A2 for this year, an integration and satellite test for 2009and the launch for 2010, Adi said on the sidelines of a seminar on LAPAN-TUBSAT evaluation on Thursday in Bogor, south of Jakarta. Lapan's deputy of its aviation technology division, Soewarto Hardhienata, said the LAPAN-A2 would have an equatorial orbit, not a polar orbit like the LAPAN-TUBSAT. The equatorial orbit will enable the LAPAN-A2 to pass over the archipelago more frequently. The LAPAN-A2 will also be equipped with a navigation system that enables ground engineers to control the satellite's position all the time. Source:Xinhua nina -> LAPAN-A2 (2/2/2008 10:45:57 PM) Selamat bekerja dan berkarya kepada tim LAPAN-A2. Dengan resolusi temporal yg lebih bagus dari LPAN-TUBSAT, besar harapan yg ada bahwa kita dapat memanfaatkan LAPAN-A2 ini dengan lebih maksimal. Pada resolusi spasial apakah ada kemajuan, misalnya menjadi 1 meter, atau 40 cm gitu? Dengan adanya ground control system yg dapat ditentukan posisinya all the time dari base, apakah ini bisa meng-cover negara tetangga? Kita tunggu 2 th lagi dech. nina sastita nina -> Obyek di bawah permukaan tanah (2/3/2008 9:41:35 PM) Apabila satelit yang dibuat Lapan sudah mampu memberikan gambaran obyek di atas permukaan tanah, saat ini pengembangannya masih diperlukan untuk memberikan kemampuan berupa pendeteksian obyek-obyek di bawah permukaan tanah. Selama ini kemampuan tersebut baru bisa diberikan oleh pembuat satelit di negara asing. Tapi untuk satelit jenis ini dibutuhkan kemampuan sensor radar, bukan lagi optik. Impian dan harapan berikutnya untuk Lapan. rieski_ferdian -> RE: Obyek di bawah permukaan tanah (2/4/2008 4:19:39 PM) quote: ORIGINAL: nina Apabila satelit yang dibuat Lapan sudah mampu memberikan gambaran obyek di atas permukaan tanah, saat ini pengembangannya masih diperlukan untuk memberikan kemampuan berupa pendeteksian obyek-obyek di bawah permukaan tanah. Selama ini kemampuan tersebut baru bisa diberikan oleh pembuat satelit di negara asing. Tapi untuk satelit jenis ini dibutuhkan kemampuan sensor radar, bukan lagi optik. Impian dan harapan berikutnya untuk Lapan. Sumpe lu? Bisa-bisa satelit LAPAN berikutnya dapat mendeteksi potensi sumber daya alam yg ada di Indonesia tuh. Biar bisa dimanfaatkan untuk sebesar-besarnya kepentingan rakyat. nina -> RE: Obyek di bawah permukaan tanah (2/5/2008 12:09:18 AM) quote: Sumpe lu? Bisa-bisa satelit LAPAN berikutnya dapat mendeteksi potensi sumber daya alam yg ada di Indonesia tuh. Biar bisa dimanfaatkan untuk sebesar-besarnya kepentingan rakyat. Maksudnya, harapan atau hinaan? Mohon pencerahan agar maksud dan artinya tidak 'blur' keboiwa -> RE: Obyek di bawah permukaan tanah (2/5/2008 6:32:25 AM) saya kira maksud ferdian berani sumpah bahwa ke depan satelit buatan anak bangsa akan lebih baik bahkan mendeteksi sumber daya alam...ya tentu sumber daya alam tsb di gunakan sebesar besarnya untuk kepentingan para konglomerat dan politikus pedagang penjual bangsa.[:D][:D] nina -> Seminar nasional teknologi radar antariksa (2/5/2008 1:31:15 PM) FYI Berkaitan dg sensor aktif dan pasif satelit yg biasa kita pakai, ntar tgl 27 Feb akan ada seminar nasional teknologi radar antariksa. Pembicara dari kalangan akademisi dan instansi pengguna. Seminar didukung oleh operator TerraSarX (Jerman, sensor aktif) Semoga dari seminar ini teknologi dan data yg dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk sebesar-besar KEPENTINGAN RAKYAT. Lokasi seminar belum ditentukan. Penyelenggara Bakosurtanal. Regards !!


-.

Saturday, December 27, 2008

Air Terjauh di Galaksi Asing

Air, tidak hanya dimiliki bumi. Komponen yang satu ini tersebar di alam semesta dalam berbagai bentuk, baik cair, padat maupun gas. Pencarian air selalu menjadi hal yang menarik, karena air diidentikan dengan kehidupan. Nun jauh di salah satu sudut alam semesta, para astronom berhasil menemukan air terjauh yang pernah terlihat. Air tersebut berada di sebuah galaksi yang jaraknya lebih dari 11 milyar tahun cahaya dari Bumi. Sebelumnya air berhasil ditemukan paling jauh berada di galaksi yang jauhnya 7 milyar tahun cahaya dari Bumi.

Tanda keberadaan air berhasil ditemukan menggunakan teleskop radio raksasa berdiameter 100 meter di Effelsberg, Jerman dan Very Large Array milik National Science Foundation di New Mexico.

Galaksi berair yang dikenal dengan nama MG J0414+0534, memiliki quasar — lubang hitam supermasif yang memancarkan cahaya yang sangat terang - di intinya. Pada area di dekat inti, molekul air bertindak sebagai maser (Microwave Amplification by Stimulation Emission of Radiation) yang sama kuat dengan laser, dan menguatkan gelombang radio pada frekuensi tertentu. Penemuan ini mengindikasikan keberadaan maser air raksasa lebih umum terdapat pada saat alam semesta dini dibanding sekarang. Pengamatan yang dilakukan sekarang berhasil melihat kondisi MG J0414+0534 saat alam semesta masih berusia 1/6 dari usia saat ini.

Pada galaksi yang jaraknya sangat jauh, bahkan penguatan gelombang radio terkuat yang dlakukan oleh maser tidak cukup kuat untuk bisa dideteksi teleskop radio. Namun, para ilmuwan justru mendapat bantuan dari alam dalam bentuk galaksi lain yang berjarak hampir 8 milyar tahun cahaya dan berada di garis pengamatan MG J0414+0534 dan Bumi. Gravitasi galaksi tersebut bertindak sebagai lensa yang membuat galaksi jauh lebih terang dan pancaran molekul air jadi tampak oleh teleskop radio.

Air di jarak yang sangat jauh ini bisa diketahui sinyalnya dengan bantuan lensa gravitasi. Teleskop kosmik tersebut mereduksi waktu yang dibutuhkan untuk dapat mendeteksi air dalam faktor sekitar 1000.

Sinyal air pertama kali dideteksi oleh teleskop Effelsberg dan kemudian digunakan VLA untuk mempertajam kemampuan pencitraan yang bisa mengkonfirmasi asal galaksinya. Keberadaan lensa gravitasi memberikan 4 citra MG J0414+0534 yang terlihat dari Bumi. Nah dengan VLA, para peneliti bisa menemukan gelombang radio yang spesifik menyatakan keberadaan air pada 2 citra terang yang dihasilkan. Dua citra lainnya terlampau lemah untuk bisa dideteksi keberadaan sinyal airnya. Frekuensi yang dipancarkan molekul air merupakan pergeseran Doppler akibat pengembangan alam semesta dari 2,2 GHx - 6,1 GHz.

Air yang bertindak sebagai maser sudah ditemukan pada sejumlah galaksi yang jaraknya dekat. Biasanya air diperkirakan berada dalam piringan molekul yang mengorbit lubang hitam supermasif pada jarak yang sangat dekat di inti galaksi. Pancaran gelombang radio yang mengalami penguatan biasanya akan teramati saat piringan tampak dari samping dan terlihat tepiannya. Namun galaksi MG J0414+0534 ternyata orientasinya saling berhadapan dengan Bumi. Dengan demikian molekul air yang kita lihat dalam maser bukan di dalam piringan melainkan dalam materi yang terlontar sebagai akibat lontaran gravitasi lubang hitam yang diorbitnya. Materi yang terlontar tersebut bergerak dalam jet super cepat.

Sumber : NRAO

CLICK DAPAT UANG




IndoBanner Exchanges


Tuesday, December 9, 2008

Doremi: PCMAV 1.9 Update Build4


DOWNLOAD FREE

12 virus baru yang banyak dilaporkan menyebar di Indonesia di minggu ini telah ditambahkan pada Update Build4. Bagi Anda pengguna PCMAV 1.9 sangat disarankan segera melakukan update, agar PCMAV Anda dapat mengenali dan membasmi virus lebih banyak lagi. Jadi total virus yang dikenali oleh update Build4 kali ini adalah sebanyak 50 virus.